Kabanjahe, Bunuraya, Salit, Ajinembah, Sipituruang, Sukamandi, Ergaji, Tigapanah, kembali ke Kabanjahe.
Recommended 2012
Tikum Kabanjahe berangkat menuju Laudah, selepas jambatan, sungai Laudah, belok kanan dan tanjakan pertama menunggu ramah untuk dilalui menuju desa Bunuraya. Di puncak tanjakan alias pusat Kuta Bunuraya , sekalian persimpangan jalan membelah desa.
Di sisi jalan berdiri Los alias bangunan serba guna desa, Beberapa pedagang kebutuhan barang klontong dan kedai kopi.
Upacara pernikahan maupun acara dukacitaa warga desa umumnya menggunakan Los, namun kali ini digunakan oleh anak tanggung menjadi arehna bersepeda ria dengan gowes memutar Los.
Selepas Los turunan menunggu , hingga jambatan tali air dilewati untuk melalap tanjakan ke dua. Berikut perjalanan lurus sepi, perjalanan menuju ke Kuta Salit, sekalian membelah desa Salit.
Anak tanggung desa Salit juga menyambut gobar yang liwat
Sebagian dari goweser muda ini mengatar rombongan gowes ke Kuta Ajinembah.
Pada jalan lurus itu tampak peladangan jeruk maupun tanaman sayur kol dengan lantar belakang gunung Sinabung. Kesejukan hawa gunung akan menambah kenikmatan goweser walau gowes tengah hari asal cuaca terang. Selepas jalan lurus tanpa tanjakan cenderung mendatar, sampai di persimpangan . kiri ke Desa Suka, ke kanan ke Desa Kubu. Terus ke Ajinembah.
Selepas persimpangan akan menanjak ramah sampai pada perbatasan perladangan Sali Ajinembah. Setelah itu perjalanan menurun ramah sampai di jambatan pinggir Kuta Ajinembah,
Menjelang pinggiran Kuta Ajinembah jalan menurun sepi dan mencari papasan sepuluh kenderaan dalam perjalan jarang terjadi. Sepi hijau sejuk indah nyaman gowes ceria, begitulah sepanjang perjalanan.
Menanjak dari jambatan ini akan disambut dengan jalan datar awal Desa Ajinembah, lebar dan asri sampai di pertigaan ujung sana.
Ke kanan menurun, pancuran dan dapat terus ke perladangan di kaki bukit berhutan lebat. Ke kiri jalan membedah tengah desa terus ke Situs Sipituruang.
Tujuan gowes sudah sampai dan sekarang perjalanan kembali. Sebelum meneruskan perjalanan, minum dan mengasoh di kedai kopi Ajinembah.
Selesai minum, jalan diteruskan dengan membelok ke kanan bila kembali dari Ajinembah menuju Desa Sukamandi.
Jalan aspal mulus, lurus dan ada turunan yang sangat menggoda memacu, namun harus hati hati karena ada bagian kelokan tertentu yang terdapat tumpukan pasir yang tak terhanyutkan oleh hujan. Pasir ini kalau ditimpa sama ban sepeda cenderung tak terkuasai karena berada pada pada keloka
Ini lah tumpukan pasir yang tak terhanyutkan hujan. Tampak bekas ban yang membuat sepeda tak terkendali. Penunggang dan sepeda masuk parit dan tidak cendera.
Ambil arah belok ke kiri yaitu jalan raya Siantar Kabanjahe, di depan Tidapanah terus ke Laudah dan sampai di Kabanjahe. Beberapa ratus meter di depan banyak jeruk manis dijual di tepi jalan. Jalan raya harus extra hati hati. Salam.
No comments:
Post a Comment