Tuesday, 10 July 2012

TRACK SEPEDA SIMPANGEMPAT, Sumut, Recommanded

Kabanjahe, Rumah Kabanjahe, Simpang Empat, Berastagi Pasar Gundaling, kembali ke Kabanjahe.


Tikum Tugu Kabanjahe



 Dari Tugu Kabanjahe gowes menurun kemudian menanjak selepas jambatan.. Harus hati hati karena jambatan sedang diperbaiki  (Juni 2012)  sampai di puncak masih akan disambut lagi oleh  dua  turunan dan tanjakan untuk sampai pada jalan lurus dan  tanpa tanjakan.
Di sebelah kiri ada jalan ke kiri, sekitar  500 meter  Desa Lingga menyambut ramah, dengan Rumah Adat Suku Karo sisa kebesan jaman dulu masih ada tersisa untuk dikagumi.oleh pengunjung.




Bila gowes diteruskan alias tidak belok ke kiri maka akan ditemui 2 turunan dan tanjakan untuk sampai di Simpangempat. Menjelang sampai di Simpangempat. Cimpa Tuang alias kue khas daerah Karo beserta lemang  dengan rasa sepesial lah bagi goweser yang calorinya terkuras pada lima turunan dan tanjakan yang telah dilalui.


Selepas Cimpa Tuang goweser akan bertemu simpang empat. ke kiri ke Desa Batukarang, bila terus ke wisata Lau Kawar, dan bila ke kanan Berastagi.
Pilih arah ke kanan yakni Berastagi.

Mulai dari belok ini , tanjakan ramah tak henti hingga Berastagi pasar Gundaling akan kenderaan satu dua akan lewat sedikit lebih ramai dari jalur Kabanjahe hingga Simpangempat












Sesampainya di Berastagi Pasar Gundaling, jagung bakar dan minuman air tebu tersedia untuk dinikmati





Dari Pasar Gundaling menurun ramah hingga Kabanjahe jalan memang ramai kenderaan namun lebar jalan sangat nyaman untuk keselamatan goweser, namun perlu hati hati.
Lama tempuh trak sepeda ini 4 jam pp termasuk minum dan mengasoh,  cukup fun lah. sekitar 30 km.pp.

Selamat mencoba hawa pegunungan Tanah Karo dan sensasi gowes nya, Pasti full fun.

Sunday, 8 July 2012

TRACK SEPEDA SIPITURUANG Sumut.

      Kabanjahe, Bunuraya, Salit, Ajinembah, Sipituruang, Sukamandi, Ergaji, Tigapanah, kembali ke Kabanjahe.

Recommended 2012




Tikum Kabanjahe berangkat menuju Laudah, selepas jambatan, sungai Laudah,  belok kanan dan tanjakan pertama menunggu ramah untuk dilalui menuju desa Bunuraya. Di puncak tanjakan  alias pusat Kuta Bunuraya , sekalian persimpangan jalan membelah desa.
Di sisi jalan berdiri Los alias bangunan serba guna desa, Beberapa pedagang kebutuhan barang klontong dan kedai kopi.

Upacara pernikahan maupun acara dukacitaa warga desa umumnya menggunakan Los, namun kali ini digunakan oleh anak tanggung menjadi arehna bersepeda ria dengan gowes memutar Los.

Selepas Los turunan menunggu , hingga jambatan tali air dilewati untuk melalap tanjakan ke dua. Berikut perjalanan lurus sepi,  perjalanan menuju  ke  Kuta Salit, sekalian membelah desa Salit.


Anak tanggung desa Salit juga menyambut gobar yang liwat



Sebagian dari goweser muda ini mengatar rombongan gowes ke Kuta Ajinembah.

Pada jalan lurus itu tampak peladangan jeruk maupun tanaman sayur kol dengan lantar belakang gunung Sinabung. Kesejukan hawa gunung akan menambah kenikmatan   goweser walau gowes tengah hari asal cuaca terang. Selepas jalan lurus tanpa tanjakan cenderung mendatar, sampai di persimpangan . kiri ke Desa Suka, ke kanan  ke Desa Kubu. Terus ke Ajinembah.


 Selepas persimpangan akan menanjak ramah sampai pada perbatasan perladangan Sali Ajinembah. Setelah itu perjalanan menurun ramah sampai di jambatan pinggir Kuta Ajinembah,




 Menjelang pinggiran Kuta Ajinembah jalan menurun sepi dan mencari papasan  sepuluh  kenderaan dalam perjalan jarang terjadi. Sepi hijau sejuk indah nyaman gowes ceria, begitulah sepanjang perjalanan.


Menanjak dari jambatan ini akan disambut dengan jalan datar awal Desa Ajinembah, lebar dan asri sampai di pertigaan ujung sana.


Ke kanan menurun, pancuran  dan dapat terus ke perladangan di kaki bukit berhutan lebat. Ke kiri jalan membedah tengah desa terus ke Situs Sipituruang.








Tujuan gowes sudah sampai dan sekarang perjalanan kembali. Sebelum meneruskan perjalanan, minum dan mengasoh di kedai kopi Ajinembah.






Selesai minum, jalan diteruskan dengan membelok ke kanan bila kembali dari Ajinembah menuju Desa Sukamandi.


Jalan aspal mulus, lurus dan ada turunan yang sangat menggoda memacu, namun harus hati hati karena ada bagian kelokan tertentu yang terdapat tumpukan pasir yang tak terhanyutkan oleh hujan. Pasir ini kalau ditimpa sama ban sepeda cenderung tak terkuasai karena berada pada pada keloka




Ini lah tumpukan pasir yang tak terhanyutkan hujan. Tampak bekas ban yang membuat sepeda tak terkendali. Penunggang dan sepeda masuk parit dan tidak cendera.










Ambil arah belok ke kiri yaitu jalan raya Siantar Kabanjahe, di depan Tidapanah terus ke Laudah dan sampai di Kabanjahe. Beberapa ratus meter di depan banyak jeruk manis dijual di tepi jalan.  Jalan raya harus extra hati hati. Salam.